Sabtu, 22 September 2012

Bacanya Biasa aja..ya..?



Baru-baru ini World Computer Scientist Journal mengadakan survey thd para computer scientist ttg bagaimana cara mereka memandang wanita, hasilnya sebagai berikut :
1. Tipe CPU : pintar, pemikir, tidak banyak bicara tapi mengerjakan banyak hal, 
(diam-diam tau-tau sudah 7 bulan).
2. Tipe Monitor : genit, senangnya diperhatikan, suka pamer, (padahal belum tentu yang dipamerin bagus).
3. Tipe Keyboard : senang dipegang, ditekan dan dipencet di berbagai lokasi (awas, salah tekan bisa fatal).
4. Tipe Printer : aktif, ditekan sedikit geraknya banyak, kalau sedang dipakai berisik, (nggak cocok di rumah type 21 ato’ RSS, mengganggu tetangga)
5. Tipe Mouse : pas dan enak digenggam, dingin-dingin empuk!
6. Tipe Windows : tampak luar bagus, dalamnya penuh bugs
7. Tipe Linux-console : tampak luar jelek, dalamnya ‘handal’
8. Tipe XWindow : luar dalam bisa dihandalkan.
9. Tipe DOS : ….wajah tidak cantik, belum tentu hatinya baik!
10.Tipe UNIX : diam-diam, multi user
11.Tipe PLC : badan besar dan kekar, Mampu bekerja di tempat kotor, 24 jam sehari, 365 hari setahun nonstop selama 30 tahun
12.Tipe Windows NT : multi user, previlleges bisa costumized



Atau …
Seorang suami mengadu kepada dokternya,
bahwa sang istri tidak mau berhubungan intim
dengannya sejak 7 bulan yang lalu.
Akhirnya, sang istri dipanggil untuk berkonsultasi
dengan dokter. Lalu dokter menanyakan masalah
apa yang sedang dihadapinya.
Dengan lesu, istri itu menjawab:
Dokter sudah tahu, bahwa kehidupan ekonomi
kami morat marit. Setiap hari, saya harus bangun
pagi dan berangkat ke kantor dengan memakai
taksi. Ketika saya katakan bahwa saya tidak punya uang,
sopir taksi itu mengancam, “Pilih: mau bayar atau …?”
Saya terpaksa pilih “atau …”.
Walau sudah naik taksi, saya tetap sering terlambat
masuk kerja, sehingga bos mengancam,
“Pilih: mau di-phk atau …”
Sekali lagi saya terpaksa pilih “atau …”
Pulang kerja, saya naik taksi berhubung bis terlalu
penuh. Saya tidak bisa membayarnya dan lagi-lagi
sopir taksi mengancam saya, “Pilih: mau bayar atau …?”
Saya terpaksa melakukan hal yang sama.
Nah, sekarang dokter sudah tahu masalah saya.
Saya sudah terlampau letih untuk melakukannya lagi
bersama suami saya di malam hari.
Dokter menjawab, “Oke, saya mengerti masalah Anda.
Tinggal pilih : saya laporkan kepada suami Anda atau …?”



Nenek umur 85 tahun menikah dengan seorang pemuda yang berumur 27 tahun. Nenek tersbut sangat bahagia dengan perkawinannya ini. Singkat cerita, setelah menikah merekapun pergi berbulan madu, namun sangat disayangkan pada hari yang ketiga pemuda tersebut meninggal dunia.
Nenek sangat sedih dan tidak terima dengan kematian suaminya itu, ia pun memintah polisi untuk menyelidikinya. Polisipun langsung bertindak dan membawa pemuda tersebut ke rumah sakit untuk di otopsi. Hasilnya nenek tersebut meninggal dunia pula setelah mendengar hasil otopsi tersebut.
Hasil otopsi tersebut menyatakan bahwa pemuda tersebut meninggal dunia akibat meminum susu kadaluarsa. ……

Setelah kupikir-pikir lagi bahasa inggris itu lucu dan rumit juga. Bagaimana tidak? misalnya huruf dobel oo dibaca u, seperti book dibaca buk. Gak hemat huruf. Kadang-kadang huruf yang sama malah dibaca berbeda, misalanya CUT (dibaca kat), sedangkan PUT dibaca tetap put juga, kenapa ngga pat?. Sedangkan AIR malah artinya UDARA, PUPPY (baca papi) artinya anak anjing. Kalau Buffalo (baca bafalo atau bapak lo) artinya kerbau. Kalau COW (baca kau) artinya sapi.  Jadinya: Papi anak anjing, bapaklo kerbau, kau sapi. hahaha…
Contoh lainnya: mau bilang satu buku dalam bahasa inggrisnya adalah a book, kalau dua buku harus bilang two books. Mengapa kok ditambah s segala? Sedangkan tomato jika lebih dari satu tidak boleh tomatos harus ditambah es menjadi tomatoes. Setahu saya kalo tomat ditambah es menjadi es tomat!.


Seorang pemuda desa yang merantau ke Jakarta pada lebaran lalu mudik ke kampung halamannya setelah sekian lama hidup di Jakarta.  Di kampungnya, sebelum pemuda ini datang sudah tersiar kabar yang heboh, sehingga ketika ia sampai pun banyak orang yang datang ingin tau apa benar kabar heboh dan miring tersebut.
Sampailah dia ke rumahnya di desa.  Wow ternyata, pemuda ini datang nebeng mobile mewah orang tuanya yang ikut mudik. Wajahnya tetap ganteng bahkan terlihat lebih muda, mungkin karena hidup santai tanpa banyak beban di Jakarta.
Ia memakai Kaca Mata hitam yang keren, rambut sedikit ikal disisir rapi, kumis tipis bagai garis kabur di atas bibirnya. Kemeja putih bersih dibungkus jacket kulit hitam masih baru lagi. Sepatu hitam berkilau dengan kaos kaki setinggi 1/4 kaki. Menenteng koper ukuran sedang bagaikan eksekutif muda.  Menebar senyum pada para tamunya bagaikan bintang sinetron.
Tapi, semua orang bilang “Wah kesihan banget ya, ganteng dan kaya tetapi GILA!!”.
Anda tau mengapa orang bilang dia gila ?

Suatu hari ada orang jepang naik taksi,ia meminta supir taksi untuk membawanya berkeliling Jakarta.
Ketika ada mobil Honda lewat ia berkata, “hmmm Honda made in Japan very fast”.
Sang supir taksi hanya tersenyum, lalu kembali lewat mobil Nissan, iapun kembali berkata, “hmmm Nissan made in Japan very fast”.
Sang supir taksi semakin dongkol tetapi ia tetap memaksakan untuk tersenyum. Akhirnya orang jepang itu pun minta turun di daerah Parkit, orang jepang itu berkata, “mas berapa bayarannya?”
Supir taksi menjawab: “satu juta pak”!
“Wah mahal sekali”, kata orang Jepang.
Sopir taksi dengan bangganya menjawab, “Argo made in Indonesia very fast”.


Kriteria isteri idaman adalah:
1. Seorang isteri yang cantik, pandai bersolek, memasak dan mengurus rumah adalah hal yang penting.
2. Seorang isteri yang periang, bertenaga, dapat membuat kita tertawa dan menghibur dikala duka juga penting.
3. Seorang isteri yang memahami, soleh, jujur, taat beribadah dan dapat dipercaya sangat penting.
4. Seorang isteri yang dapat memahami dan memuaskan anda secara lahir batin dan di tempat tidur juga sangatlah penting.
5. Tapi yang paling penting adalah ke empat-empat istri tersebut di atas
 tidak saling mengenal satu sama lain…


1) RAMBUT LURUS
bijak, seorang yang happy, bergaya, cemburu,dan pandai dalam menguruskan sesuatu tanpa pertolongan
2) RAMBUT KERINTING TEBAL
kurang bijak, degil, cemburu kuat, romantic,banyak pergaulan dan susah dalam menyelesaikan masalah diri, tidak suka termenung
3) RAMBUT KERINTING NEGRO
bijak, ego, cemburu buta, romantic, memilih dan mudah mengamuk bila susah hendak selesaikan masalah
4) RAMBUT IKAL MAYANG
bijak, berfikir sebelum melakukan sesuatu,berfikiran terbuka, banyak pergaulan, dan mudah memaaf kan seseorang dengan kesilapan lalu.
5) RAMBUT HALUS/LEMBUT
bijak sangat, memilih, pemaaf, manja, tegas dan cepat melakukan perkerjaan dengan bersungguh-sungguh.
6) RAMBUT SIKIT
bijak, sentiasa berfikiran negatif pada seseorang, ego dan pandai membuka perniagaan walaupun kecil.
7) RAMBUT PERANG
kurang bijak, berfikiran terbuka, pemaaf, sosial dan bijak lari daripada masalah.
8)RAMBUT TEBAL
bijak, degil, cemburu, romantic, kasar, banyak kawan dan pandai mengambil hati seseorang.
9) RAMBUT KUSUT
sangat bijak, berfikiran terbuka, banyak pergaulan, garang, susah nak memaafkan seseorang, dan pandai dalam mengurusan sesuatu tanpa pertolongan.
p/s: malas sikat rambut
10) RAMBUT BERUBAN
kurang bijak, suka termenung, sosial sikit,berfikiran terbuka dan pandai selesaikan masalah diri
11)TIADA RAMBUT
xtau nak ckp apa……kesian
12) RAMBUT WARNA KEMERAH-MERAHAN ATAU KEHIJAU HIJAUAN
itu rambutann… Huahuahuahua…jangan marah…gerammmm tak perrrrrrrrrrggg



Senin, 16 Juli 2012

HUMOR PUASA

Ketika Tiba Saat Berbuka Puasa

Ada seorang Yogis (Ahli Yoga) mengajak seorang Pendeta bersekongkol akan memperdaya iman Abu Nawas. Setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka berangkat menemui Abu Nawas di kediamannya. Ketika mereka datang Abu Nawas sedang melakukan sholat Dhuha.
Setelah dipersilahkan masuk oleh istri Abu Nawas mereka masuk dan menunggu sambil berbincang-bincang santai. Seusai sholat Abu Nawas menyambut mereka. Abu Nawas dan para tamunya bercakap-cakap sejenak.
“Kami sebenarnya ingin mengajak engkau melakukan pengembaraan suci. Kalau engkau tidak keberatan bergabunglah bersama kami.” kata Ahli Yoga.
“Dengan senang hati lalu kapan rencananya?” tanya Abu Nawas polos.
“Besok pagi.” kata Pendeta.
“Baiklah kalau begitu kita bertemu di warung teh besok.” kata Abu Nawas menyanggupi. Hari berikutnya mereka berangkat bersama. Abu Nawas mengenakan jubah seorang Sufi. Ahli Yoga dan Pendeta memakai seragam keagamaan mereka masing-masing.
Di tengah jalan mereka mulai diserang rasa lapar karena mereka memang sengaja tidak membawa bekal,
“Hai Abu Nawas, bagaimana kalau engkau saja yang mengumpulkan derma guna membeli makanan untuk kita bertiga. Karena kami akan mengadakan kebaktian.” kata Pendeta.
Tanpa banyak bicara Abu Nawas berangkat mencari dan mengurnpulkan derma dari dusun satu ke dusun lain. Setelah derma terkumpul, Abu Nawas membeli makanan yang cukup untuk tiga orang. Abu Nawas kembali ke Pendeta dan Ahli Yoga dengan membawa makanan.
Karena sudah tak sanggup menahan rasa lapar Abu Nawas berkata, “Mari segera kita bagi makanan ini sekarang juga.”
“Jangan sekarang. Kami sedang berpuasa.” kata Ahli Yoga.
“Tetapi aku hanya menginginkan bagianku saja sedangkan bagian kalian terserah pada kalian.” kata Abu Nawas menawarkan jalan keluar.
“Akan tidak setuju. Kita harus seiring seirama dalam berbuat apa pun.” kata Pendeta.
“Betul aku pun tidak setuju karena waktu makanku besok pagi. Besok pagi aku baru akan berbuka.” kata Ahli Yoga. Bukankah aku yang engkau jadikan niat pencari derma Dan derma itu telah ku tukar dengan makanan ini. Sekarang kalian tidak mengizinkan aku mengambil bagian sendiri. Itu tidak masuk akal.” kata Abu Nawas mulai merasa jengkel.
Namun begitu Pendeta dan Ahli Yoga tetap bersikeras tidak mengizinkan Abu Nawas mengambil bagian yang menjadi haknya. Abu Nawas penasaran. Ia mencoba sekali lagi meyakinkan kawan-kawannya agar mengijinkan ia memakan bagianya. Tetapi mereka tetap saja menolak. Abu Nawas benar- benar merasa jengkel dan marah. Namun Abu Nawas tidak memperlihatkan sedikit pun kejengkelan dan kemarahannya.
“Bagaimana kalau kita mengadakan perjanjian.” kata Pendeta kepada Abu Nawas.
“Perjanjian apa?” tanya Abu Nawas.
“Kita adakan lomba. Barangsiapa di antara kita bermimpi paling indah maka ia akan mendapat bagian yang terbanyak yang kedua lebih sedikit dan yang terburuk akan mendapat paling sedikit.” Pendeta itu menjelaskan.
Abu Nawas setuju. Ia tidak memberi komentar apa-apa. Malam semakin larut. Embun mulai turun ke bumi. Pendeta dan Ahli Yoga mengantuk dan tidur. Abu Nawas tidak bisa tidur. Ia hanya berpura-pura tidur. Setelah merasa yakin kawan-kawannya sudah terlelap Abu Nawas menghampiri makanan itu. Tanpa berpikir dua kali Abu Nawas memakan habis makanan itu hingga tidak tersisa sedikit pun. Setelah merasa kekenyangan Abu Nawas baru bisa tidur.
Keesokan hari mereka bangun hampir bersamaan. Ahli Yoga dengan wajah berseri-seri bercerita, “Tadi malam aku bermimpi memasuki sebuah taman yang mirip sekali dengan Nirwana. Aku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya dalam hidup ini.”
Pendeta mengatakan bahwa mimpi Ahli Yoga benar-benar menakjubkan. Betul-betul luar biasa. Kemudian giliran Pendeta menceritakan mimpinya. “Aku seolah-olah menembus ruang dan waktu. Dan ternyata memang benar. Aku secara tidak sengaja berhasil menyusup ke masa silam dimana pendiri agamaku hidup. Aku bertemu dengan beliau dan yang lebih membahagiakan adalah aku diberkatinya.”
Ahli Yoga juga memuji-muji kehebatan mimpi Pendeta Abu Nawas hanya diam. Ia bahkan tidak merasa tertarik sedikitpun. Karena Abu Nawas belum juga buka mulut, Pendeta dan Ahli Yoga mulai tidak sabar untuk tidak menanyakan mimpi Abu Nawas.
“Kalian tentu tahu Nabi Khidir. Beliau adalah seorang mahaguru para sufi. Tadi malam aku bermimpi berbincang-bincang dengan beliau. Beliau menanyakan apakah aku berpuasa atau tidak. Aku katakan aku berpuasa karena aku memang tidak makan sejak dini hari Kemudian beliau menyuruhku segera berbuka karena hari sudah malam. Tentu saja aku tidak berani mengabaikan perintah beliau. Aku segera bangun dari tidur dan langsung menghabiskan makanan itu.” kata Abu Nawas tanpa perasaan bersalah secuil pun.

KISAH LUCU SEPUTAR PUASA

Ketika Tiba Saat Berbuka Puasa

Ada seorang Yogis (Ahli Yoga) mengajak seorang Pendeta bersekongkol akan memperdaya iman Abu Nawas. Setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka berangkat menemui Abu Nawas di kediamannya. Ketika mereka datang Abu Nawas sedang melakukan sholat Dhuha.
Setelah dipersilahkan masuk oleh istri Abu Nawas mereka masuk dan menunggu sambil berbincang-bincang santai. Seusai sholat Abu Nawas menyambut mereka. Abu Nawas dan para tamunya bercakap-cakap sejenak.
“Kami sebenarnya ingin mengajak engkau melakukan pengembaraan suci. Kalau engkau tidak keberatan bergabunglah bersama kami.” kata Ahli Yoga.
“Dengan senang hati lalu kapan rencananya?” tanya Abu Nawas polos.
“Besok pagi.” kata Pendeta.
“Baiklah kalau begitu kita bertemu di warung teh besok.” kata Abu Nawas menyanggupi. Hari berikutnya mereka berangkat bersama. Abu Nawas mengenakan jubah seorang Sufi. Ahli Yoga dan Pendeta memakai seragam keagamaan mereka masing-masing.
Di tengah jalan mereka mulai diserang rasa lapar karena mereka memang sengaja tidak membawa bekal,
“Hai Abu Nawas, bagaimana kalau engkau saja yang mengumpulkan derma guna membeli makanan untuk kita bertiga. Karena kami akan mengadakan kebaktian.” kata Pendeta.
Tanpa banyak bicara Abu Nawas berangkat mencari dan mengurnpulkan derma dari dusun satu ke dusun lain. Setelah derma terkumpul, Abu Nawas membeli makanan yang cukup untuk tiga orang. Abu Nawas kembali ke Pendeta dan Ahli Yoga dengan membawa makanan.
Karena sudah tak sanggup menahan rasa lapar Abu Nawas berkata, “Mari segera kita bagi makanan ini sekarang juga.”
“Jangan sekarang. Kami sedang berpuasa.” kata Ahli Yoga.
“Tetapi aku hanya menginginkan bagianku saja sedangkan bagian kalian terserah pada kalian.” kata Abu Nawas menawarkan jalan keluar.
“Akan tidak setuju. Kita harus seiring seirama dalam berbuat apa pun.” kata Pendeta.
“Betul aku pun tidak setuju karena waktu makanku besok pagi. Besok pagi aku baru akan berbuka.” kata Ahli Yoga. Bukankah aku yang engkau jadikan niat pencari derma Dan derma itu telah ku tukar dengan makanan ini. Sekarang kalian tidak mengizinkan aku mengambil bagian sendiri. Itu tidak masuk akal.” kata Abu Nawas mulai merasa jengkel.
Namun begitu Pendeta dan Ahli Yoga tetap bersikeras tidak mengizinkan Abu Nawas mengambil bagian yang menjadi haknya. Abu Nawas penasaran. Ia mencoba sekali lagi meyakinkan kawan-kawannya agar mengijinkan ia memakan bagianya. Tetapi mereka tetap saja menolak. Abu Nawas benar- benar merasa jengkel dan marah. Namun Abu Nawas tidak memperlihatkan sedikit pun kejengkelan dan kemarahannya.
“Bagaimana kalau kita mengadakan perjanjian.” kata Pendeta kepada Abu Nawas.
“Perjanjian apa?” tanya Abu Nawas.
“Kita adakan lomba. Barangsiapa di antara kita bermimpi paling indah maka ia akan mendapat bagian yang terbanyak yang kedua lebih sedikit dan yang terburuk akan mendapat paling sedikit.” Pendeta itu menjelaskan.
Abu Nawas setuju. Ia tidak memberi komentar apa-apa. Malam semakin larut. Embun mulai turun ke bumi. Pendeta dan Ahli Yoga mengantuk dan tidur. Abu Nawas tidak bisa tidur. Ia hanya berpura-pura tidur. Setelah merasa yakin kawan-kawannya sudah terlelap Abu Nawas menghampiri makanan itu. Tanpa berpikir dua kali Abu Nawas memakan habis makanan itu hingga tidak tersisa sedikit pun. Setelah merasa kekenyangan Abu Nawas baru bisa tidur.
Keesokan hari mereka bangun hampir bersamaan. Ahli Yoga dengan wajah berseri-seri bercerita, “Tadi malam aku bermimpi memasuki sebuah taman yang mirip sekali dengan Nirwana. Aku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya dalam hidup ini.”
Pendeta mengatakan bahwa mimpi Ahli Yoga benar-benar menakjubkan. Betul-betul luar biasa. Kemudian giliran Pendeta menceritakan mimpinya. “Aku seolah-olah menembus ruang dan waktu. Dan ternyata memang benar. Aku secara tidak sengaja berhasil menyusup ke masa silam dimana pendiri agamaku hidup. Aku bertemu dengan beliau dan yang lebih membahagiakan adalah aku diberkatinya.”
Ahli Yoga juga memuji-muji kehebatan mimpi Pendeta Abu Nawas hanya diam. Ia bahkan tidak merasa tertarik sedikitpun. Karena Abu Nawas belum juga buka mulut, Pendeta dan Ahli Yoga mulai tidak sabar untuk tidak menanyakan mimpi Abu Nawas.
“Kalian tentu tahu Nabi Khidir. Beliau adalah seorang mahaguru para sufi. Tadi malam aku bermimpi berbincang-bincang dengan beliau. Beliau menanyakan apakah aku berpuasa atau tidak. Aku katakan aku berpuasa karena aku memang tidak makan sejak dini hari Kemudian beliau menyuruhku segera berbuka karena hari sudah malam. Tentu saja aku tidak berani mengabaikan perintah beliau. Aku segera bangun dari tidur dan langsung menghabiskan makanan itu.” kata Abu Nawas tanpa perasaan bersalah secuil pun.


Sudah Seminggu [Tidak] Berpuasa

Seorang ibu agak gelagapan ketika mendapat pertanyaan tiba-tiba dari anaknya, Bedul, 4 tahun, “Ibu kok sudah seminggu ini nggak puasa sih. Ntar dosa lho…”
“Mmm… Ibu sedang mendapat keringanan dari Allah.”
“Keringanan gimana maksudnya, Bu?”
“Seorang wanita itu biasanya sebulan sekali memperoleh keringanan boleh tidak puasa selama kira-kira satu minggu.”
“Ooo…begitu ya, Bedul kira ibu sedang Haid….!!!”

Tugas Kliping Gambar Orang Beribadah

Ketika si Nanang (bukan nama sebenarnya) masih duduk di bangku SD, ia mendapat tugas kliping dari guru PMP-nya (PMP, Pendidikan Moral Pancasila. Sekarang menjadi pelajaran Kewarganegaraan).
“Coba kalian kliping gambar atau foto orang yang sedang menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing. Kumpulkan minggu depannya”, perintah Ibu Guru kepada Nanang dan kawan-kawannya.
Seminggu berlalu, rupanya si Nanang lupa akan tugasnya. Hari itu, Ibu guru PMP pun menyuruh Nanang dan kawan-kawannya mengumpulkan tugas kliping.
Si Nanang pun kelabakan. Segera ia mengambil pas foto dirinya dari tasnya, dan menempelkannya di selembar kertas dan memberikannya judul ”Tugas Kliping Gambar Orang Beribadah”.
Ibu guru PMP pun memeriksa tugas murid-muridnya. Ketika sampai di meja si Nanang, Ibu guru tersebut pun marah. “Apa maksudnya kamu menempel foto kamu sendiri di lembar tugas kliping ini?, tanya Ibu guru gusar.
Nanang pun dengan tenang menjawab, ”Ini gambar orang sedang beribadah Bu, ibadah puasa”, tandas si Nanang.
(KH. Mustofa Bisri)

Request Pendengar Radio di Bulan Puasa

Seorang pendengar Radio ABCD sedang terlibat percakapan via telepon dengan sang penyiar sekitar pada pukul 16.04 sore:
Pendengar : “Hallo radio ABCD?”
Penyiar : “Betul, dengan siapa niiiy?”
Pendengar : “Dengan Anggi.. Boleh request gak?”
Penyiar : “Boleh… Anggi mau request apa?”
Pendengar : “Tolong puterin Adzan Magrib dong!!”
Penyiar : “!!!!????”





KEISTIMEWAAN SHOLAT TARAWIH

Fadilah Sholat Tarawih

kaligrafi sholat

Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib . Beliau Berkata :

Para sahabatnya bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang Fadilah atau Hikmah atau Syafa'at atau ganjaran shalat sunah tarawih di bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW bersabda :

1. Barangsiapa yang Sholat Tarawih di malam pertama ( 1 ), Maka diampuni dosa-dosanya seperti ia baru dilahirkan oleh ibunya.

2. Sholat Tarawih di malam ke dua ( 2 ), Maka orang itu pasti akan mendapatkan ampunan dari Allah dan juga ibu bapaknya yang beriman.

3. Sholat Tarawih di malam ke tiga ( 3 ), Maka malaikat berseru dari bawah Arasy : Hai, hamba Allah lanjutkan pekerjaanmu ( melaksanakan Sholat Tarawih ) Niscaya Allah aan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.

4. Sholat Tarawih di malam ke empat ( 4 ), Maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala seakan-akan ia membaca Kitab Taurat, Zabur dan Al-Qur'anul Karim.

5. Sholat Tarawih di malam ke lima ( 5 ), Maka Allah memberikan ganjaran seperti orang yang sholat di Masjidil Haram (Mekah), Masjid Nabawi (Madinah) dan Masjidil Aqso (Palestina).

6. Sholat Tarawih di malam ke enam ( 6 ), Maka Allah memberikan ganjaran pahala sebanyak Malaikat yang Thawaf di Baitul Ma'mur dan memohon ampunan untuknya.

7. Sholat Tarawih di malam ke tujuh ( 7 ), Maka seakan-akan ia bersama-sama Nabi Musa As. berjuang dan menolongnya untuk menaklukan kedzaliman Fir'aun dan Haman.

8. Sholat Tarawih di malam ke delapan ( 8 ), Maka Allah memberikan karunia seperti Allah memberikan karunia kepada Nabi Ibrahim As.

9. Sholat Tarawih di malam ke sembilan ( 9 ), Maka seakan-akan ia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi Muhammad SAW.

10. Sholat Tarawih di malam ke sepuluh ( 10 ), Maka Allah memberikan kepadanya kebaikan Dunia dan Akhirat.

11. Sholat Tarawih di malam ke sebelas ( 11 ), Maka apabila ia (kita) meninggal dunia maka kita dalam keadaan (Husnul Khotimah) bersih dari dosa, seperti baru dilahirkan ibunya.

12. Sholat Tarawih di malam ke duabelas ( 12 ), Maka pada hari Kiamat, kita (ia) akan menghadap Allah dengan wajah seperti Bulan Purnama.

13. Sholat Tarawih di malam ke tigabelas ( 13 ), Maka ia akan berada pada hari Kiamat, terbebas dari semua keburukan/kesalah-kesalahan.

14. Sholat Tarawih di malam ke empatbelas ( 14 ), Maka datanglah para malaikat, mereka menyaksikan bahwa orang ini telah sholat tarawih satu bulan penuh dan Allah akan menghisabnya (dengan mendapatkan kemudahan).

15. Sholat Tarawih di malam ke limabelas ( 15 ), Maka seluruh Malaikat, juga Malaikat Arasy dan Kursi selalu memohon untuknya Rahmat dan Ampunan.

16. Sholat Tarawih di malam ke enambelas ( 16 ), Maka Allah akan mencatat untuknya bebas dari api Neraka dan diperkenankan masuk Surga.

17. Sholat Tarawih di malam ke tujuhbelas ( 17 ), Maka ia akan diberi ganjaran pahala seperti para nabi.

18. Sholat Tarawih di malam ke delapanbelas ( 18 ), Maka para Malaikat memanggil (berseru-seru) : Hai, hamba Allah, sesungguhnya Allah ridho kepadamu juga kepada Ibu dan Bapakmu.

19. Sholat Tarawih di malam ke sembilanbelas ( 19 ), Maka Allah akan mengangkat/menaikkan derajatmu di dalam Surga Firdaus.

20. Sholat Tarawih di malam ke duapuluh ( 20 ), Maka Allah akan memberimu pahala seperti para Syuhada' (Pejuang) dan Sholihin (orang-orang sholih).

21. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhsatu ( 21 ), Maka Allah akan membangun sebuah istana di Surga untukmu dari Nur (Cahaya yang terang benderang).

22. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhdua ( 22 ), Maka pada hari Kiamat kita akan menghadap Allah dalam keadaan tenang, tidak ada rasa taut, gentar ataupun resah (panik).

23. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhtiga ( 23 ), Maka Allah mendirikan untuknya sebuah kota di dalam Surga.

24. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhempat ( 24 ), Maka ia akan mendapatkan 24 permohonan diterima Allah SWT.

25. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhlima ( 25 ), Maka Allah akan mengangkat/melepaskan ia dari azab kubur.

26. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhenam ( 26 ), Maka Allah akan menerimanya dan ganjaran dari padanya Ibadah selama 40 tahun.

27. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhtujuh ( 27 ), Maka ia akan diberi kemudahan untuk melintas/ menyeberangi lautan api seperti secepat kilat yang menyambar.

28. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhdelapan ( 28 ), Maka Allah akan memberikan kepadanya 1000 derajat dalam Surga.

29. Sholat Tarawih di malam ke duapuluhsembilan ( 29 ), Maka Allah memberikan kepadanya ganjaran 1000 ibadah haji yang mabrur (diridhoi Allah).

30. Sholat Tarawih di malam ke tigapuluh ( 30 ), Maka Allah berkata : Hai hamba-hambaku makanlah buah-buahan dari surga dan mandilah dengan ari Salsabil juga minumlah air Kautsat, Saya tuhanmu dan engaku Hamba-Ku yang sholeh. 


Mencari Keberkatan Dalam Bersahur

  • Rasulullah SAW amat menganjurkan umatnya agar bersahur kerana terdapat keberkatan pada waktu itu. Sabda baginda SAW :
  • “Bersahurlah kamu semua kerana sesungguhnya pada waktu makan sahur itu terdapat keberkatan.” – Hadis riwayat al-Bukhari
  • Maksud kerberkatan di sini ialah wujudnya ganjaran serta pahala yang besar di dalam ibadah sahur tersebut. Menurut al-Hafiz Ibn Hajar al-’Asqalani : “Keberkatan sahur itu diperolehi melalui beberapa segi, iaitu mengikuti sunnah, menyelisihi ahli kitab, menambah kekuatan dan semangat untuk beribadah, menghindari tabiat buruk yang timbul akibat lapar, menjadi sebab untuk bersedekah kepada orang yang meminta saat itu, menjadi sebab untuk berzikir dan berdoa pada waktu yang mustajab dan memberi kesempatan untuk berniat bagi mereka yang belum sempat berniat puasa sebelum tidur.”
  • Antara hikmah disyariatkan bersahur adalah untuk membezakan antara ibadah puasa orang Islam dengan ibadah puasa orang Yahudi dan Kristian (ahli kitab). Sabda Rasulullah SAW :
  • “Pemisah (yang membezakan) antara puasa kita dan puasa ahli kitab ialah makan sahur.” – Hadis riwayat al-Tirmizi.
  • Ibadah sahur adalah ibadah yang begitu agung sehinggakan Allah melimpahkan rahmat dan malaikat-Nya memohon keampunan bagi orang-orang yang makan sahur. Oleh itu, Nabi SAW amat menitik beratkan umatnya untuk bersahur walaupun dengan hanya meminum seteguk air. Sabda baginda SAW :
  • “Makan sahur ada keberkatan. Oleh itu, janganlah kamu meninggalkannya meskipun salah seorang antara kamu hanya meminum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas orang-orang yang makan sahur.” – Hadis riwayat Ahmad.
  • Sebenarnya, kita dibenarkan bersahur sehingga fajar terbit, iaitu sehingga azan solat Subuh dilaungkan. Sabda Rasulullah SAW :
  • “Kamu semua boleh makan dan minum sehingga Ibn Ummi Maktum melaungkan azan kerana sesungguhnya dia tidak akan melaungkan azan (melainkan) hingga fajar sodiq benar-benar telah terbit.” – Hadis riwayat al-Bukhari.
  • Hadis ini secara tidak langsung membantah pendapat sesetengah pihak yang tidak membenarkan makan dan minum apabila telah masuk waktu imsak. Apatah lagi Allah sendiri telah menegaskan bahawa dibenarkan makan dan minum sehingga terbit fajar, iaitu apabila azan Subuh dilaungkan. Firman Allah S.W.T:
  • “Makanlah serta minumlah sehingga nyata kepada kamu benang putih (cahaya siang) dari benang hitam kegelapan malam), iaitu waktu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sehingga waktu malam (maghrib).” – Surah al-Baqarah: Ayat 187
  • Adalah disunnahkan juga untuk dilewatkan sahur sehingga hampir terbit fajar. Sahal bin Sa’ad r.a berkata:
  • “Aku makan sahur bersama keluargaku, kemudian akupun tergesa-gesa untuk mendapatkan sujud bersama Rasulullah s.a.w .” – Hadis riwayat al-Bukhari.
  • Qadi Iyadh r.h berkata: “Tujuan Sahal terburu-buru makan sahur adalah kerana waktunya sangat dekat dengan terbitnya fajar.”
  • Waktu yang terbaik untuk makan sahur adalah lebih kurang sama dengan kadar waktu seseorang membaca 50 ayat al-Quran iaitu kira-kira 10 hingga 20 minit sebelum azan solat subuh dikumandangkan. Menurut Anas r.a, Zaid bin Thabit r.a berkata:
  • Kami makan sahur bersama Nabi s.a.w , kemudian baginda berdiri untuk solat. Aku berkata: Berapa lama antara azan dan sahur?” Beliau menjawab: “Kira-kira (membaca) lima puluh ayat.” – Hadis riwayat al-Bukhari .
  • Hadis ini telah digunakan oleh mereka yang berpendapat bahawa waktu imsak itu adalah sepuluh minit sebelum terbit fajar. Apabila masuk waktu imsak maka seseorang tidak lagi diperbolehkan makan dan minum. Namun tafsiran yang benar terhadap hadis tersebut adalah Rasulullah s.a.w langsung mendirikan solat subuh setelah baginda makan sahur. Kadar membaca 50 ayat al-Quran antara azan subuh dan sahur bukan waktu imsak seperti yang disangka oleh mereka, tetapi ia adalah kadar waktu Nabi s.a.w memulakan dan mengakhirkan sahur baginda.
  •  
  • Antara hikmah mengakhirkan sahur adalah:
  •  
  • 1. Sekiranya seseorang bangun awal untuk sahur, tentu sekali setelah selesai bersahur dia akan kembali ke tempat tidur. Hal ini memungkinkan seseorang itu meninggalkan solat Subuh.
  • 2. Mengakhirkan sahur juga boleh menambahkan kekuatan bagi orang yang berpuasa. Sekiranya seseorang bersahur terlalu awal maka ia akan menyebabkan seseorang itu cepat merasa lapar, dahaga dan keletihan pada siang harinya.
  •